Postingan

Kurang Apa

   Terkadang kenyataan hidup adalah hal paling pahit yang sebenarnya tidak ingin kita telan  Pahit sekali Wahai diri yang terus di rundung kesedihan Ratusan hari telah kita jalani bersama  Bagaimana mungkin hal ini bisa membuat mu sebegitu jatuhnya Berbulan-bulan saya menyalahkan diri sendiri Apa kurang saya? Apakah saya jahat? Nyatanya hal paling jahatnya adalah diri sendiri Membiarkan semuanya hidup abadi dalam pikiran Ya Allah, aku mungkin memang tidak seberuntung yang lain Yang memiliki ekonomi cukup Keluarga yang harmonis Hidup dalam harta orang tuanya Dan tidak membunuh cita-citanya hanya karena faktor ekonomi Saya juga mungkin kurang beruntung dalam hal percintaan Mengapa orang-orang terus meninggalkan saya? Apa saya kurang?  Masa-masa ini adalah masa yang paling saya benci Tidak ingin merasakannya lagi pun dengan siapapun Hilang arah, motivasi, dukungan Mengadu? pada siapa? Semua orang sibuk dengan hidupnya masing-masing Sedangkan saya Sepertinya masih berada di titik yang sama

Sebelum Berakhir

  Sebelum tahun ini berakhir, Saya ingin menyampaikan beberapa hal, Yang mungkin terkesan tidak penting bagi Anda sekalian. 2021. Bagi ku kala ini adalah tahun terberat menjadi dewasa, Banyak tangisan di tahun ini, Tapi aku yakin, ini adalah proses menjadikan ku lebih kuat  2021. Terimakasih sudah hadir,  Terimakasih sudah menghilangkan orang-orang yang tidak bisa menjadikan diri saya lebih kuat  Terimakasih sudah meyakinkan aku untuk tidak mudah percaya pada janji Terimakasih, Karena tahun ini adalah tahun yang penuh lika-liku Aku adalah penguat satu-satunya untuk diriku sendiri Mental ku rusak Hati ku sakit Tangis ku pecah Tidak perlu ku ceritakan dari awal Karena saya harap Anda sekalian mengerti, tanpa perlu mengetahui. Bukan. Bukan karena saya tidak mampu Karena saya sadar, saya tidak sekuat itu 2021. Walaupun terkadang kamu harus menuruni anak tangga yang sama lagi Namun saya yakin, Ini adalah proses Proses untuk menaiki anak tangga yang lebih banyak lagi di depan Dan tentunya ak

Saya Pamit

Dengan segala keluruhan hati yang saya miliki  Saya sadar,  Bahwa Anda sudah tidak pantas lagi untuk saya  Saya sadar bahwa saya bodoh  Dengan mudahnya menerima Anda yang datang tanpa membawa bekal apapun  Saya sadar,  Bahwa dalam cinta, rasa sayang saja tidak cukup  Hati saya runtuh  Perasaan saya hancur  Hidup saya serasa tidak berarti Saya tidak berguna Saya kehilangan harga diri Selamat, Anda telah menghancurkan hidup saya.  Anda anggap selama ini saya apa?  Tidak berguna mungkin?  Atau beban?  Saya sadar bahwa kehadiran saya selama ini hanya membuat anda susah Segala pengorbanan yang saya lakukan pun pada akhirnya sia-sia Saya telah membuang waktu, tenaga, dan pikiran untuk orang yang salah. Saya benci diri saya yang dulu  Saya benci diri saya yang terlalu mudah menerima Anda yang pun tak memiliki rasa sayang yang sama kepada saya.  Saya bodoh pernah mencintai Anda setulus itu kemarin Saya bodoh pernah mengutamakan Anda diatas segala-galanya waktu itu Saya bodoh pernah berdiri de

Mampu

Bahwa cinta harus diungkapkan Setinggi langit pengharapannya Serendah bumi ketulusannya Menulis itu membaca dua kali Namun mencintai mu itu membaca berkali-kali Memahami kisahnya bukan perkara sekali Namun harus direvisi berulang kali Terimakasih, Semoga mampu sama-sama menabung Dalam sebuah celengan Bernama Rindu Semoga doa dan harapan mampu tersampaikan Mudah-mudahan juga jarak tak memisahkan Nurani pun diberi ketegaran Hingga dapat saling menguatkan Terakhir... Terimakasih sudah hadir Semoga terus sampai akhir (Partly inspired by Tausiyah's Ustadz Handy Boni)

Semoga

       Ku harap waktu memberi mu jeda        Untuk sekedar membaca puisi ku ini        Untuk kamu        Yang diam-diam ku sebut dalam doa        Ku ingat dalam kata        Ku tunggu dalam cinta        Entah rasa itu hadir atau tidak        Aku tak hiraukan itu        Yang terpenting        Puisi ini ku tulis untuk kau        Aku harap kau membacanya dengan hati        Agar tak salah di mengerti        Tenang.. ini baru petisi        Aku mengerti ini hanya sekedar harap        Kau tak perlu menganggap ini serius        Ya, karna ini baru sekedar harap        Kau yang ku maksud dalam sujud        Ingat kan aku untuk tahajud        Semoga kau selalu seperti ini        Walau kita berbeda nanti        Kau yang hadir dengan penuh gembira        Aku harap kau tak bosan mengajak ku berbincang        Siang jadi sejuk        Malam jadi hangat        Sebab kau 😊        ( was made on Des 29 2018)

Rumah

Dengan ini Dengan segala rintik sendu Ku tuliskan segala curahan hati Agar kau mengerti Teruntuk kau yang telah hilang Entah kau merasakan apa yang ku rasakan atau tidak Aku tak berhak tau Dan tak mungkin tau Kau Adalah untaian senja ku Yang sempat ku ulur menjadi sebuah fajar Namun gagal dipertengahan Kau adalah selusin materi Yang hampirku tuntaskan Lalu hilang arah hingga akhirnya kau hilang Kau Adalah rumah untuk ku Yang sempat memberi kehangatan Sampai akhirnya hilang diingatan

Mengusir Pilu

Terkadang kita memang harus sama-sama membuka mata melihat dunia  menatap ke seluruh penjuru untuk menghilangkan sendu demi mengusir pilu tak ada yang perlu disesali pun ditangisi semua hanya perlu dipelajari kau dan aku adalah dua yang pernah menjadi satu yang kini memilih menyendu -Bangkit-